Berapa usia anda saat ini?
Seperti apa anda saat ini?
Sudahkah cita-cita anda tercapai?
Sudahkah anda puas dengan kehidupan anda?
Apa yang sudah anda siapkan untuk masa depan orang tercinta?
Apa yang sudah anda siapkan untuk bekal kehidupan anda setelah kematian?
dan masih banyak lagi pertanyaan yang ada.
Berapa banyak perbandingan mempersiapkan hidup sekarang (di dunia) dan hidup nanti (di akhirat)?
Assalamualaikum ...
Hai...... ayo bangun-bagun
Sadar.... sadar ....
Sudah berartikah hidup anda?
Ketika kita membahas masalah dan solusi kehidupan yang terus menurus muncul. Ketika kita harus bekerja memenuhi kebutuhan keluarga yang terus menerus berkembang dan tak ada habisnya. Semakin besar kebutuhan semakin besar pula keiginan dan keinginan tidak akan pernah ada habisnya. Kenapa?
Karena kita memiliki nafsu.
Manusia memiliki nafsu dan akal adalah pengendalinya. Mungkin kita akan kaya, bila terus menerus bekerja tanpa mengingat ibadah. Jadi ingat perkataan teman saya "Rugi dong, klo kita gak kaya dengan ninggalin ibadah. Waktu adalah uang dan dengan ibadah kita sudah ninggalin uang". Jadi harusnya kaya bila meninggalkan ibadah, tapi ingatlah kita tidak akan memiliki ketenangan karenanya. Karena yang mengendalikan bukan akal sehat melainkan nafsu.
Saya seorang Muslim jadi saya membahas sedikit mengenainya.
Ada yang mengaku Islam namun tidak sholat. Padahal sholat itu adalah pembeda antara yang muslim atau kafir.
Ada yang mengaku mengasihi fakir miskin, tapi untuk berpuasa saja tidak mampu.
Hadeeeeeeeeeeeeeeehhhhhh............ ada-ada saja.
Zaman semakin berkembang dan dunia semakin tua.
Takutkah akan kematian?
Bila takut mengapa lagi dan lagi melakukan dosa
Dosa kecil tidak akan dikatakan kecil bila sering dilakukan.
Kita bisa saja meninggalkan dunia ini kapan saja. Sebenarnya setiap kehidupan ini yang paling dekat adalah kematian. Bisa kapan saja dan dengan sebab apa saja. Jangan hanya mengingat dunia saja atau akhirat saja. Akan tetapi keduanya harus seimbang. Bukan dosa dan amalannya yang seimbang, tetapi mencintai kebaikan dengan menyeimbangkan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Jangan sia-siakan hidup kita. yang kini kita jaga adalah raga namun jadikanlah pengisinya (jiwa) yang berusaha mengenal Penciptanya. Bukankah raga ini akan habis ketika mati?
Semoga teman sahabat dan keluarga yang belum menyadari bahwa kita sedang singgah sebentar di dunia mendapat cahaya terang oleh Allah dalam hidupnya dan yang sudah baik bisa menjadi lebih baik lagi. Saya juga masih banyak kurangnya, mohon dimaafkan semua salah dan khilaf saya. Semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, amin.
Wassalamualaikum.